Blognya Rahmi Lov3 Moth3r

Sabtu, 30 Maret 2013

PENSTRUKTURAN KP, PERTANYAAN TERBUKA DAN KERUNTUTAN DALAM KONSELING“

 

A.    Penstrukturan KP

Keberhasilan konseling banyak ditentukan oleh keefektifan konselor dalam menggunakan berbagai teknik. Hubungan antara konselor dan klien merupakan inti proses konseling dan psikoterapi oleh karena itu para konselor hendaknya menguasai berbagai teknik dalam menciptakan hubungan. Terdapat tahap-tahap dalam proses konseling,  yaitu antara lain:

1.      Teknik Pembukaan (Pengantaran/ introdaktion)

Yaitu usaha konselor untuk mengantarkan klien dalam memasuki proses konseling. Dalam teknik pembukaan ini konselor memberikan penjelasan kepada klien tentang konseling dan psikoterapi, tujuan, asas-asas, manfaat serta hal lain yang berhubungan dengan proses konseling dan psikoterapi.

2.      Teknik hubungan Refleksi

Refleksi perasaan  merupakan suatu usaha konselor untuk menyatakan dalam bentuk kata-kata yang segar dan sikap yang esensial (perlu). Refleksi ini merupakan teknik penengah yang bermanfaat untuk digunakan setelah hubungan permulaan dibuat dan sebelum pemberian informasi dan tahap interpretasi dimulai. Perasaan-perasaan yang diekspresikan dapat dikelompokkan kedalam tiga kategori yaitu yang positif, negative, dan ambivalen.

Refleksi perasaan akan mengalami kesulitan jika:

a)      Stereotip dari konselor

b)      Konselor tidak dapat mengatur waktu

c)       Konselor tidak tepat memilih perasaan

d)     Konselor tidak mengetahui isi perasaan yang direfleksikan

e)      Konselor tidak dapat menemukan ke dalam perasaan

f)       Konselor menambah arti perasaan

Manfaat refleksi perasaan dalam proses konseling dan:

1.      Membantu individu untuk merasa dipahami secara mendalam

2.      Klien merasa bahwa perasaan menyebabkan tingkah laku

3.      Memusatkan evaluasi pada klien

4.       Member kekuatan untuk memilih

5.       Memperjelas cara berfikir klien

6.      Menguji kedalaman motif-motif klien

 

3.       Teknik Penerimaan dan Penstrukturan

Teknik penerimaan merupakan cara bagaimana konselor melakukan tindakan agar klien merasa diterima dalam proses konseling. Dalam teknik penerimaan, ada 3 unsur yaitu antara lain: 1) ekspresi air muka, 2) tekanan suara, 3) jarak dan perawakan.

Teknik penstrukturan (structuring) adalah proses menetapkan batasan oleh konselor tentang hakekat, batasan-batasan dan tujuan proses konseling pada umumnya, dan hubungan tertentu pada khususnya. Menata stuktur akan memberikan kerangka kerja atau orientasi terapi kepada klien. Struktur konseling mempunyai dua unsure yaitu, pertama, unsure implicit dimana peranan konselor yang secara umum diketahui klien, dan yang kedua, yaitu struktur yng formal berupa pernyataan konselor untuk menjelaskan dan membatasi proses konseling.

Dengan demikian  structuring merupakan teknik merumuskan batasan dan potensialitas konseling. Berdasarkan pembatasan dan potensi proses konseling ada 5 macam struktur:

 

a)      Batas-batas waktu baik dalam satu individu maupun seluruh proses konseling

b)      Batas-batas tindakan baik konselor maupun klien

c)      Batas-batas peranan konselor

d)     Batas-batas proses atau prosedur

e)      Structuring dalam nilai proses

 

4.      Teknik Mendengarkan

Mendengarkan merupakan dasar bagi semua wawancara. Kegiatan ini menghendaki agar penyuluh lebih banyak diam dan menggunakan semua indranya untuk menanggap semua pesan. Dengan  telinganya konselor mendengarkan kata-kata yang diucapkan dan tekanan suara dari klien; dengan pikirannnya dia menanghkap isi pesan yang disampaikan, dan dengan matanya dia mengamati bahasa badani dalam sikap duduk, gerak gerik, isyarat dan sebaginya yang ditampilkan oleh klien. Konselor juga mendengarkan diri nya sendiri, dia mencatat tangapannya sendiri terhadap pesan yang diterima dari klien, dan bagaimana konselor  menyesuaikan diri terhadap pesan-pesan itu.

Mendengarkan  secara aktif dan tepat adalah amat penting selama wawancara berlangsung, lebih-lebih pada saat permulaan ketika konselor biasanya mengambil bagian secara verbal kurang aktif. Konselor berusaha secara benar-benar tepat penyesuaian dirinya dengan diri orang lain, memusatkan diri pada orang lain, dan menjadikan pesan-pesan yang datang dari oarng lain itu sebagai suatu yang amat penting.  

 

5.      Teknik Mengarahkan

Pemberian pengarahan mengubah  tekad hubungan konseling dan psikoterapi. Di sini konselor lebih berinisiatif dari pada klien. Dengan memberikan pengarahan, konselor merasa lebih terpanggil untuk diskusi dari pada klien, dan secara tidak langsung konselor mengetahui apa yang harus dilakukan. Pemberian pengarahan hanya dilakukan bila mana konselor benar-nenar telah memahami keadaan dan kebutuyhan klien. Nilai dari upaya pemberian pengarahan tidaklah diragukan ; namun konselor harus menentukan kapan cara ini tepat dilakukan, dan cara mana yang sebaiknya dipakai.

Ada akibat-akibat (yang kurang mengenakkan) tertentu yang berkaitan menggunakan pengarahan. Kebanyakan para pemberi bantuan telah cukup mengenal keterampilan ini sebelumnya. Oleh karena itu, terdapat kecendrungan untuk menggunakannya secara berlebih-lebihan atau cepat-cepat menggunakan cara ini dalam setiap suasana konseling dan psikoterapi yang sulit. Penggunaan pengarahan yang terlalu cepat atau terlalu sering terhadap klien yang enggan malhan dapat mengakibatkan timbulnya suasana risi(tidak tenang) aau menjngkelkan pada diri klien dan penyuluh tampak kurang peka terhadap suasana kejiwaan klien.

 

6.      Teknik mengakhiri proses konseling

Ketrampilan  mengakhiri wawancara konselng merupakan teknik hubungan dalam proses konseling. Mengakhiri wawancara, dapat dilkukan dengan cara:

a.        Mengatakan bahwa waktu sudah habis

b.       Merangkum isi pembicaraan

Merangkum adalah proses menyatukan semua yang dikomunikasikan selama proses konseling dengan menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti oleh klien.

c.        Menunjukan pada pertemuan yang akan datang dengan menanyakan “apa yang akan anda lakukan?”.

d.      Membuat catatan singkat.

Membuat catatan merupakan usaha sederhana tetapi sangat penting karena kegiatan ini mempunyai andil yang sangat besar dalam rencana pengubahan tingkah laku yang perlu dirubah.

e.       Memberikan tugas-tugas tertentu

f.       Mendoakan klien semoga tetap bahagia

g.      Berdiri

h.      Perpisahan dengan berjabatan tangan.

 

 

B.     Pertanyaan terbuka

Pertanyaan terbuka  merupakan respon konselor dalam kalimat tanya yang yang menuntut klien memberikan penjelasan yang panjang dan banyak..Pertanyaan terbuka dapat membantu konselor dalam penggalian masalah dan penjelajahan masalah. Melalui pertanyaan terbuka konselor bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam pemecahan masalah, sehingga konselor dapat membimbing klien kea rah yang lebih tepat. Selama proses konseling hendaknya konselor selalu menggunakan pertanyaan terbuka dan menghindari pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup digunakan hanya dalam kondisi yang betul-betul diperlukan.

Pertanyaan terbuka mengajak klien untuk meneruskan pertanyaannya dengan memberikan lebih banyak uraiannya mengenal hal yang telah di kemukakanya. Misalnya terhadap uraian yang telah di berikan oleh seorang ibu yang putus asa karena ulah anaknya yang kecanduan narkoba, konselor bertanya :

“Bagaimana perasaan ibu ketika melihat dia benar-benar  kecanduan obat terlarang itu?”

Pertanyaan terbuka seperti itu penting, terutama pada tahap awal wawancara. Pertanyan-pertanyaan terbuka lainya dapat di lakukan dengan mengunakan kata Tanya: apa, kapan, dan bagaimana. Pertanyaan terbuka seperti itu akan menghasilkan  jawaban yang dapat di jadikan arah  atau informasi yang berguna untuk mengadakan tindak lanjut, dan juga memungkinkan suasana percakapan dapat berlangsung dangan baik. Hal ini juga menunjukan  pada klien bahwa ia bebas untuk  mengemukakan  isi pembicaraan sesuai apa yang di inginkan.

Sebaliknya pertanyaan tertutup akan cendrung menutup percakapan dengan hal menjawab pertanyan itu dengan jawaban  “ya” atau “ tidak” saja. Meskipun konselor, katakanlah terpaksa menggunakan pertanyaan tertutup, sebaiknya segera diikuti dengan pertanyaan terbuka, contoh: Anda betul-betul mencintainya? Atau bagaimana?. Pertanyaan terbuka tanpa didahului oleh pertanyaan tertutup misalnya: Bagaimana perasaan anda jika bertemu dengan dia?Apa yang anda fikirkan tentang dia? Bagaimana kejadiannya?

 

 

 

C.    Keruntutan Dalam Konseling

Keruntutan merupakan  respon yang diberikan konselor kepada klien yang tepat pada sasaran, tidak menyimpang dari isi pernyataan atau pertanyaan klien. Respon konselor bisa menjadi runtut bila konselor benar-benar memahami isi pembicaraan klien, untuk itu dibutuhkan konsentrasi penuh dan kemampuan konselor dalam menangkap inti pembicaraan klien. Pembicaraan klien yang panjang lebar, mungkin saja intinya hanya satu kata atau satu kalimat. Konselor tidak boleh terbawa arus dengan pembicaraan klien yang panjang lebar, yang sebenarnya tidak  terkait dengan masalah yang sebenarnya. Disini dibutuhkan kepekaan  konselor dalam menanggapi perilaku klien. Konselor tidak boleh lengah sedikitpun memperhatikan dan mendengarkan klien. Jika konselor tidak mampu menangkap inti pembicaraan klien, maka akan terjadi peloncatan respon dari konselor dan akan terjadi pula respon yang tidak tepat bahkan bias terjadi pula respon yang tidak positif. Hal ini tentunya membawa dampak yang tidak baik, lebih jauh dari itu  justru tidak tergalinya masalah klien yang pada gilirannya masalah tidak terpecahkan.

Kamis, 31 Januari 2013

HAKIKAT FILSAFAT

1. Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar serta dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam sehungga ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.

 Ciri-ciri berfikir filosfi
1. Berfikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi. 
2. Berfikir secara sistematis.
3. Menyusun suatu skema konsepsi, dan Menyeluruh. 

Beberapa ajaran filsafat yang telah mengisi dan tersimpan dalam khasanah ilmu adalah:
a. Materialisme, yang berpendapat bahwa kenyatan yang sebenarnya adalah alam semesta badaniah. Aliran ini tidak mengakui adanya kenyataan spiritual. Aliran materialisme memiliki dua variasi yaitu materialisme dialektik dan materialisme humanistis. 
b. Idealisme yang berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang sifatnya rohani atau intelegesi. Variasi aliran ini adalah idealisme subjektif dan idealisme objektif. 
c. Realisme. Aliran ini berpendapat bahwa dunia batin/rohani dan dunia materi murupakan hakitat yang asli dan abadi. 
d. Pragmatisme merupakan aliran paham dalam filsafat yang tidak bersikap mutlak (absolut) tidak doktriner tetapi relatif tergantung kepada kemampuan minusia. 

Manfaat filsafat dalam kehidupan adalah :
a.  Sebagai dasar dalam bertindak. Sebagai dasar dalam mengambil keputusan. Untuk mengurangi salah paham dan konflik.
b.  Untuk bersiap siaga menghadapi situasi dunia yang selalu berubah. 

2. FILSAFAT PENDIDIKAN adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya.dasar pendidikan cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.
 Beberapa aliran filsafat pendidikan; Filsafat pendidikan progresivisme. yang didukung oleh filsafat pragmatisme. Filsafat pendidikan esensialisme. yang didukung oleh idealisme dan realisme; dan Filsafat pendidikan perenialisme yang didukung oleh idealisme. Progresivisme berpendapat tidak ada teori realita yang umum. Pengalaman menurut progresivisme bersifat dinamis dan temporal; menyala. tidak pernah sampai pada yang paling ekstrem, serta pluralistis. Menurut progresivisme, nilai berkembang terus karena adanya pengalaman-pengalaman baru antara individu dengan nilai yang telah disimpan dalam kehudayaan. Belajar berfungsi untuk :mempertinggi taraf kehidupan sosial yang sangat kompleks. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang eksperimental, yaitu kurikulum yang setiap waktu dapat disesuaikan dengan kebutuhan. 

saya mengatakan :
Rahasia (hidup) bukanlah batu karang dengan mana manusia (dapat) hancur terbentur, rahasia adalah laksana samudra dalam mana (akal) budi manusia dapat menyelam, menyelam dengan tidak ada habis-habisnya…. ”  
Keinginanmu selalu bertambah, sementara kemampuanmu tak pernah kau asah agar bertambah. Itulah yang membuat hidupmu terasa susah.” 

bisa di klink loe........,,

Sabtu, 22 Desember 2012

Jenis Media Dalam BK


1. Media visual
Media visual termasuk media grtafis, yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dan sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Pengertian media visual adalah :“gambar yang secara keseluruhan dari sesuatu yang dijelaskan ke dalam suatu bentuk yang dapat divisualisasikan (Suparto, 1982). Dari macam-macam media visual tersebut diatas, ada tiga macam media visual yang sesuai dengan kegiatan mata pelajaran sejarah yaitu :
a. Gambar/Foto
Gambar / foto merupakan media yang paling umum dipakai. Gambar merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana.
b. Bagan/Chart
Bagan chart termasuk media grafik dan bagan merupakan suatu penyajian diagramatik. Dimana bagan dapat diartikan sebagai suatu lambang visual (visual syabel) untuk mengikhtiarkan, membandingkan dan mempertentangkan kenyataan atau kenyataan-kenyataan (Soeparto, 1983).
c. Peta dan Globe
Globe merupakan lukisan dari permukaan bumi yang diperkecil, sehingga menyerupai dari bentuk aslinya. Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data dan lokasi (Sadiman, 1986)


2. Kekurangan dan Kelebihan Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Media Gafis
1. Gambar / foto
Kelebihan
  • Sifatnya kongkrit ( Gambar/ foto lebih realisis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal)
  • Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
  • Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk usia berapa saja sehingga dapat mencegah dan membetulkan kesalah pahaman
  • Harganya murah dan gampang untukdibuat
Kekurangan
  • Foto hanya menekankan indera mata
  • Gambar foto yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran
  • Ukurannya sangat terbatas untuk ukuran besar


Minggu, 09 Desember 2012

MEDIA DALAM BIMBINGAN KONSELING

Media dalam Bimbingan dan Konseling

1)    Pengertian Media



Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi Pengertian Media dalam perspektif BK



Pengertian Media dalam perspektif BK adalah sebagai sarana yang digunakan untuk membantu dan mempermudah proses dalam layanan Bimbingan dan Konseling. Dr. Siti Sutarmi Fadhillah (http://himcyoo.wordpress.com/2011/09/20/media-layanan-bk/)  mengemukakan bahwa Media layanan BK adalah segala sesuatu yang dapat digunakan menyalurkan pesan atau informasi dari pembimbing kepada klien atau individu yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat sehingga individu akan mengalami perubahan perilaku, sikap dan perbuatan ke arah yang lebih baik.

 2)    Bentuk-bentuk Media yang digunakan dalam layanan BK 
Bentuk-bentuk media yang digunakan dalam layanan BK menurut Dr. Siti Sutarmi Fadhillah (http://himcyoo.wordpress.com/2011/09/20/media-layanan-bk/) adalah :
  • Media grafis, jenisnya adalah:

1)    Gambar/foto

2)    Sketsa

3)    Diagram

4)    (chart)

5)    Grafik (graphs)

6)    Kartun

7)    Poster

8)    Globe

9)    Papan flannel (Flannel Board)

10) Papan buletin (Buletin Board)
  • Media audio, yaitu yang berkaitan dengan indera pendengaran. Jenisnya:

1)    Radio

2)    perekam pita magnetic

3)    Laboratorium bimbingan dan konseling 
  • Media Proyeksi Diam

Media proyeksi diam (still proyected medium) mempunyai persamaan dengan media grafis dalam menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Media jenis ini disertai rekaman radio, tapi ada pula yang hanya visual.

Jenis-jenis media proyektif, antara lain:

1)    Film bingkai

2)    Film rangkai

3)    Media transparasi

4)    Proyektor Tak Tembus Pandang (Opaqus Projector)

5)    Mikrofis

6)    Film

7)    Film Gelang

8)    Televisi



3)    Ada beberapa jenis media dalam program BK yaitu

1. Media untuk menyampaikan informasi

2. Media sebagai alat ( pengumpul data dan penyimpan data)

3. Media sebagai alat bantu dalam memberikan group information

4. Media sebagai Biblioterapi

5. Media sebagai alat menyampaikan laporan

            Contoh media

      i.        Media untuk menyampaikan informasi Selebaran, leaflet, booklet, dan papan bimbingan 

     ii.        Media sebagai alat ( pengumpul data dan penyimpan data)Media Pengumpul data: Angket, pedoman wawancara, lembaran observasi berupa anekdo record, daftar cek, skala penilaian, mekanikal device, camera, tape, daftar cek masalah,  lembar isian pilihan teman (semua dapat dibuat sendiri kecuali mekanikal device, camera, tape)Media penyimpan data: kartu pribadi, buku pribadi, map, disket, folder, filing cabinet, almari, rak dll 

    iii.        Media sebagai alat bantu dalam memberikan group information Media auditif,: radio, tape media visual: gambar, foto, tranparansi, lukisan, dll audio visual: film yang ada suaranya. 

   iv.        Media sebagai Biblioterapi Buku-buku, majalah, komik ( yang penting di dalamnya berisi cara-cra atau tips ) misalnya cara beternak ayam, cara cepat membaca Alquran, cara mengatasi rendah diri end so on). 

    v.        Media sebagai alat menyampaikan laporan Berupa laporan kegiatan BK kepada boz kita. Laporan bisa mingguan, bulanan, semesteran and tahunan. 

sumber:

 http://bksuhartongawi.blogspot.com/2010/12/media-bimbingan-konseling.html

 (http://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/media-pembelajaran/)

webseoanalytics.com